Netizen Termakan Hoaks Isu Pelecehan Seksual Mahasiswa UNY di Medsos

 

Mahasiswa berinisial RAN (19) warga Kota Yogyakarta ditetapkan sebagai tersangka karena penyebaran berita bohong atau hoaks. Tersangka RAN merupakan sosok yang memposting di media sosial informasi dugaan pelecehan seksual dengan korban mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)


Pelecahan seksual yang terjadi terhadap mahasiswa UNY ternyata hanya hoaks. Kekerasan seksual itu terjadi saat trending di medsos. Isu kekerasan seksual pertama kali diunggah oleh akun X atau Twitter @UNYmfs. Pengunggah juga menunjukkan bukti tangkapan layar percakapannya dengan seseorang yang diduga anggota BEM.

Kasus itu pun menjadi ramai di medsos. Bahkan sampai muncul trending "Anak BEM" yang berisi kritik netizen terhadap terduga pelaku.

Dilansir dari laman kompas.tv bahwa kasus tersebut ternyata hanya berita bohong atau hoaks. Setelah diselidiki, polisi memastikan bahwa isu kekerasan seksual ini adalah hoaks. Dalam rilis pers yang diunggah laman YouTube Polda DIY, pihak kepolisian juga menangkap pelaku yang menyebarkan berita bohong dengan tuduhan pencemaran nama baik.

"Aktual" belum tentu "Faktual"

Terlepas dari sudah ditangkapnya pelaku penyebar hoaks terkait isu kekerasan seksual. Kasus ini sudah ramai dibicarakan oleh para netizen di media sosial. Banyak yang terlanjur mengecam tindakan si pelaku walaupun sebenarnya belum tentu dia pelakunya. Bahkan tidak sedikit yang sudah menyudutkan dengan nama orang yang disebut-sebut sebagai pelaku.

Dalam dunia jurnalistik check and recheck terhadap narasumber menjadi penting untuk mendapatkan berita yang faktual. Verfikasi ke berbagai narasumber juga sangat penting supaya berita yang dimuat semakin kuat kebenarannya. Pentingnya verifikasi terhadap suatu masalah itu jauh lebih penting agar kita tidak termakan oleh hoaks.

Netizen yang terlanjur panas seperti tak mementingkan kebenaran narasumber. Sampai parahnya mereka begitu kejam menuduh orang yang tidak bersalah.

Sebagai pengguna media sosial kita harus bijak dalam menyebarkan informasi. Jadilah Citizen Journalism yang lebih mengedapankan fakta daripada opini. Berita faktual lebih penting daripada berita aktual, aktual belum tentu faktual.

Ketika berita aktual tidak dilandaskan oleh fakta-fakta yang mendukung maka akan menimbulkan masalah, dan menggiring opini publik ke arah negatif (berburuk sangka).

sumber:
https://www.kompas.tv/regional/460741/kronologi-dugaan-kekerasan-seksual-mahasiswa-uny-di-yogyakarta-yang-ternyata-hoaks

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama