Pasar Terapung Ikon Kota Banjarmasin

 

Gempuran zaman modern tidak melunturkan pasar tradisional menjadi salah satu tempat untuk disinggahi. Masyarakat masih eksis berbelanja di sana hingga saat ini. Selain fungsi aslinya sebagai tempat transaksi jual beli bahan makanan, pasar tradisional terkadang menjadi ikonik dari suatu daerah tersebut.


Salah satu pasar yang unik adalah, Pasar Terapung Lok Baintan, yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar ini terletak di aliran sungai Martapura, dengan aktifitas dagangnya mulai dari pukul 6 hingga 9 pagi.


Dikarenakan pasar itu terletak di aliran sungai maka pengunjung yang ingin ke sana harus naik perahu atau kapal kecil. Biasanya penduduk setempat memiliki jasa sewa perahu atau kapal, dengan harga bervariasi.


Masyarakat di perkotaan yang berwisata ke pasar ini mungkin akan merasa kikuk ketika menyaksikan keramaian yang ada di tempat ini. Ketika sampai di pasar, segerombolan sampan pembawa barang dan makanan menghampiri para pengunjung.


Suara riuh pedagang mulai terdengar. Di atas sampan, mereka menjajakan dagangannya kepada warga setempat dan wisatawan. Pedagang dan pembelinya tidak terpaku di suatu tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus sungai.


Pemandangan aktifitas pedagang yang banyak menjual hasil pertanian seperti sayur mayur yang masih hijau dan segar, bumbu-bumbu dapur, keluarga bawang, dan semacamnya. Ada juga hasil perkebunan seperti jagung, kentang, wortel dan semacamnya, yang semuanya disusun cantik di tempat khusus. Tak hanya hasil kebun, beberapa ada yang menjual makanan khas daerah sampai cinderamata.


Pedagang berjejer mengelilingi wisatawan dan menawarkan barang yang mereka jual. Transaksi jual beli terjadi di atas perahu, pemandangan yang tidak bisa dilihat di perkotaan.


Ratusan perahu berada di Sungai Martapura. Sejauh mata memandang, kebanyakan pedagang di Lok Baintan adalah wanita. Penampilan mereka terlihat berbeda dengan memakai tutup kepala. Beberapa wanita ada juga yang menggunakan pupur beras di wajahnya. Diyakini bedak yang terbuat dari olahan beras ini bisa membuat wajah para pedagang wanita ini menjadi lebih dingin.


Hari semakin siang, suara riuh pedagang semakin sunyi. Menandakan pasar terapung segera usai. Pedagang yang jika pada pagi hari menghampiri pengunjung mulai menjauh untuk segera pulang.


Sebagian besar masyarakat di sana profesinya adalah sebagai pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan. Tak heran begitu ramainya pedagang di sana. Pasar ini juga dicatat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.


           


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama